Senin, 19 Desember 2016

SEBATAS RENUNGAN

Yulyasy
Library




Menjadi penikmat adalah keputusanku terhadap melihat dunia dan isinya
Segala yang pernah kulihat menjadi pengalaman yang terkadang kusimpulkan menjadi sebuah konklusi
Pernahkah kau berfikir demikian ???
Entah bagaimana tercipta, rasanya tak perlu bagi saya menjelaskannya dengan cara panjang kali lebar, setengah alas kali tinggi ataupun empat kali phi kali jari-jari kaudrat hingga pada akhirnya sedetail mungkin saya menemukan sebuah angka yang benar dari apa yang disajikan.
Beberapa hal mengajarkanku untuk tetap berlakon sesuai skenarioku dan beberapa hal pula mengajarkanku untuk meninggalkan scene dari scenario yang seharusnya.
Ketika dunia menyapa dan sinar matahari mulai menyentuh gaunku…
Saatnyalah seorang penikmat menjelma menjadi sebuah raga dan saya mulai diam sejenak dengan beberapa pemikiranku yang tak sesederhana satu kali satu sama dengan satu. Mungkin, kau melihat wajahku dengan senyuman tipis dan tanpa makna, tapi tau kah kau ‼???  Anganku merangkai bagaimana sebuah premis-premis dapat membentuk sebuah konklusi atau saya harus masih belum selesai dengan scenario dariNYA dan konklusi itu salah ‼!
“Saya ragu-ragu untuk mengungkapkan apa yang saya rasakan menjadi sebuah tulisan yang mungkin akan dibaca khayalak atau saya takut mengungkapkan bagaimana saya ‼!”
Itu sebuah pengakuan. Bung !
Saya temanmu ‼!  Ruang dan waktu dari semesta
Saya inginkan makna dan saya inginkan jawaban yang misalkan bahwa log pangkat sepuluh itu adalah satu
Bergulir sedikit kearah masa lampau…
Kini saya torehkan dengan tinta biru agar kau tau bagaimana indahnya menjadi penikmat dari scenario pelakon dari sebagian ummatNYA
Kisah itu adalah. . . .
Saya melihat seorang laki-laki kecil dengan salah satu kaki yang cacat, ia berjalan menuju tempat menimba ilmu dengan gesitnya. Saya tersenyum dan menyelipkan doa kecil untuknya… .
Taukah kau, kau dan kau ‼‼                                    
Bagaimana mungkin engkau berjalan tidak menimba ilmu ketika orangtuamu tidak membelikanmu sepeda motor keren atau kau malah menyia-nyiakan waktumu untuk berjalan dengan gadis atau laki-laki yang kau sebut itu dengan mencintai ???
Beralih pada kisah yang lain. . .
Saya melihat seorang laki-laki kecil  dengan menjual Koran ditapaan sebuah roda-roda dan terik matahari yang menyengat . . .
Kau tau ???
Betapa beruntungnya engkau dengan uang yang tiba-tiba berada ditangan tanpa mengeluarkan keringat dan berlelah serta atap yang tidak pernah enggan untuk berhenti menaungimu.
Lalu tiba-tiba engkau mengeluh ???
Saya hanya bisa tersenyum dengan hati yang dongkol.




To be continued. . .

KONTEMPORER









UNTUK MEMBACA KLIK PUISI

Menggambar diagram pencar pada MS.EXCEL

Contoh Soal! Bu Nonik adalah salah satu guru di SMA Plus Bustanul Ulum Mlokorejo, beliau tertarik untuk melihat hubungan antara besarnya uan...