Sumber Foto : Id.depositphotos.com
Tiada dimengerti bagaimana tercipta
Fonem-fonem membentuk sebuah kata
Saat gurindam 12 menjelma
Disitu pemikiran mulai berwisata
Seumpama prosais terbaca
Guratan alurnya menengadah ke angkasa
Berbalik ke dalam angkara murka
Tajam belati membelah langit jingga
Itulah hanya gaya bahasa hiperbola
Pergulatan antagonis bernuansa
Itulah cela yang menyala-nyala
Hati itu pemilik jiwa
Hati yang hampa, klausa akan terpedaya
Lisan penjaga netra
Tidaklah menjamur , harusnya terpelihara
Bak pendengaran menganga
Lakon bijaklah yang dibela
Besar dan kecil, apakah itu perbedaan
hamba ?
Antonym dan antithesis, itukah sama ?
Inilah terka yang mencoba menyapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar